Hum Ko Bulana


Humko Bulana Ya RasulullahHumko Bulana Ya Habibullah
Sudah lama hati merindu
Dengan kekasih yang satu
Bilakah masa dapat bertemu
Dengan kekasih agungmu
Kakiku kan terus melangkah
Menuju ke bumi Madinah
Selangkah demi selangkah
Dekatkanlah kami Ya Allah
Moga ziarahku disambut,
Hatiku ingin terus merebut,
Ganjaran yang telah disebut,
Oleh Baginda yang lemah lembut,
Barangsiapa yang ziarah
Rumah Baginda di Madinah
Walau selepas Baginda wafat
Bagai semasa Nabi haayat
Jauh benar ku terpisah
Dgn Nabi di Madinah
Jangankan pula ku dipisah
Saat dipilih ke Jannah.
Air mata terus mengalir
Hatiku tetap rasa khuwatir
Apakah kita kan terpisah
Bantulah cintaku Ya Allah.
Tiap kali ku berjalan,
memandang batu di jalanan,
Mengingatkanku batu Makkah,
salam kepada Rasulullah,
Tiap waktu ku ingin makan,
Teringat baginda kelaparan,
Jarang sekali kekenyangan,
Sehingga saat dijemput Rahman.
Tiap kali ku ingin marah ,
cacian ketika berdakwah,
Teringat daku darah Rasulullah ,
Mengalir sepanjang batu diarah.
Saat ku memandang bulan,
teringat peristiwa belahan,
Saat ku memandang Kaabah,
teringat perpindahan qiblah.
Saat ku membaca Quran
Teringatkan kekasih Tuhan
Wahyu diturun berpeluh badan
Baginda Quran yang berjalan.
Di saat ku ingin bersugi,
Teringat siwak Baginda Nabi,
Hingga saat dijemput Ilahi,
Masih ingin bersihkan gigi.
Manakan mungkin dapat lari,
Dari mengingatimu Nabi,
Jika amalan setiap hari,
Ialah sunnah Baginda Nabi.
Namamu kan terus terpahat
Dihatiku wahai Muhammad
Moga lisanku terus selawat
Hingga saat dijemput malaikat
Akan tetapi terimalah
Jasadku yang semakin lemah
Izin padanya dapat ziarah
Kuburkan dia di Madinah
Agar Ruh beroleh shafaah
Dari penghulu bumi madinah
Hadirlah ya Rasulullah
saat ku di alam barzakh....
- Fadhilatus Syeikh Neezam Al Banjari.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

ABU BAKAR AL-SIDDIQ

perlantikan khalifah umar al-khattab